Alloh Maha Menjaga dan Maha Memelihara

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Mengetahui segala isi hati, menggolongkan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang husnul khotimah. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Alloh Swt. berfirman, ..Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha pemelihara segala sesuatu.” (Huud [11] : 57) Dalaam ayat-Nya yang lain Alloh Swt. berfirman, ..dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.” (QS. Sabaa [34] : 21)
Saudaraku, tidak ada satupun di alam semesta ini kecuali seluruhnya Alloh yang menciptakan. Dan, tidak ada satupun dari seisi alam ini kecuali semuanya milik Alloh semata. Alloh yang menciptakan, Alloh yang memiliki, Alloh juga yang mengurus seluruhnya.
Alloh senantiasa sibuk menjaga dan memelihara seluruh alam beserta isinya ini, hanya saja sibuknya Alloh tentu berbeda dengan sibuknya makhluk. Kesibukan kita sebagai makhluk berkaitan dengan rasa bingung, lelah, capek, penat, dan kesibukan untuk urusan yang kecil dan terbatas. Sedangkan kesibukan Alloh itu sempurna.
Alloh menjaga dan memelihara seluruh alam ini dengan ilmu-Nya. Alloh mengetahui kemudian mencatat setiap amal perbuatan hamba-Nya tanpa ada yang terlewat sedikitpun dan menjaganya. Syariatnya malaikat pun turut mencatat. Demikian juga dengan urusan lainnya, Alloh Swt. sempurna penjagaan dan pemeliharaan-Nya terhadap seluruh jagat raya.
Penjagaan dan pemeliharaan Alloh itu sempurna. Sedangkan makhluk, sering lupa jikalau diamanahi untuk menjaga atau memelihara sesuatu. Tidak ada yang luput satupun kebaikan dari pengetahuan Alloh, dan catatan kebaikan itu akan terjaga dengan baik di sisi-Nya dan akan dibalas dengan berlipat ganda. Maasyaa Alloh.
Semoga keimanan kita senantiasa kokoh kepada Alloh Swt. Hanya kepada Alloh kita menyembah dan hanya kepada-Nya kita pasti akan kembali. Wallohu a’lam bishowab.[]

Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
www.smstauhiid.com

Empat akibat buruk harta haram

Empat akibat buruk harta haram



bangkrut

Empat akibat buruk harta haram terhadap penerimaan ibadah seorang muslim.

(1) Sedekahnya tertolak. “Siapa mengumpulkan harta haram lalu mensedekahkannya, tidak ada pahala, dan dosa untuknya” – (HR Ibnu Huzaimah)
(2) Shalatnya tidak diterima. “Siapa membeli pakaian dengan harga 10 dirham dan 1 dirham di antaranya dari uang haram, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama pakaian itu dikenakannya” – (HR Ahmad)
(3) Hajinya sia-sia. “Jika seseorang keluar untuk melakukan haji dengan nafkah haram, lalu dia mengendarai tunggangan dan mengatakan, ‘Labbaik, Allaahumma labbaik!’ Maka, yang berada di langit menyeru, “Tidak labbaik dan engkau tidak memperoleh kebahagiaan! Bekalmu haram, kendaraan haram dan hajimu mendatangkan dosa lagi tidak diterima” – (HR Thabrani)
(4) Silaturahimnya tidak berpahala. “Siapa mendapatkan harta dari dosa, lalu dengannya dia bersilaturahim atau bersedekah atau berinfak di jalan Allah, maka Allah akan menghimpun seluruhnya, lalu Dia melemparkannya ke dalam neraka”. Nabi saw. pun bersabda, “Sebaik-baik agamamu adalah al-wara’ (berhati-hati)” – (HR Abu Dawud)
اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allahummak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa aghniniy bi fadhlika ‘amman siwaak. [Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dari-Mu dan jauhkanlah aku dari yang Engkau haramkan. Cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dan jauhkan dari bergantung pada selain-Mu]. (HR. Tirmidzi no. 3563 dan Ahmad 1: 153. Kata Tirmidzi

Alam Kubur

alam-kubur
Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Saudaraku! Anda pernah dengar pemakaman mewah yang dikembangkan oleh perusahaan Lippo Karawaci? Komplek pemakaman mewah itu diberi nama : San Diego Hills Memorial Park And Funeral Homes (SDH). Konon, untuk mengembangkan komplek pemakaman itu, Lippo harus merogoh kocek  dalam-dalam hingga mencapai 10 triliun. Mega Proyek ini “katanya” bertujuan merubah citra pemakaman, yang selama ini dikenal angker. Karenanya, komplek pemakaman ini dilengkapi dengan family center seperti danau seluas 8 hektare, kapel untuk upacara sebelum pemakaman, gedung pertemuan dengan kapasitas 250 kursi, restoran Italia, sarana olah raga seperti kolam renang, jogging track dan lain-lain. Pihak pengembang mengharapkan komplek pemakaman ini menjadi asri dan indah, sehingga dapat mejadi salah satu obyek wisata.
Benarkah dengan berbagai fasilitas mewah itu pemakaman dapat berubah menjadi asri dan indah, terlebih-lebih bagi para penghuninya?
Untuk dapat mengetahui jawabannya, anda haruslah mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di alam kubur.
Saudaraku: Bila semasa hidup di dunia anda adalah orang yang beriman dan rajin beramal sholeh, maka setelah ruh anda berpisah dari raga, maka ruh anda akan di bawa ke langit menghadap kepada Allah.
حَتَّى يَنْتَهُوا بِهَا إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَسْتَفْتِحُونَ لَهُ فَيُفْتَحُ لَهُمْ فَيُشَيِّعُهُ مِنْ كُلِّ سَمَاءٍ مُقَرَّبُوهَا إِلَى السَّمَاءِ الَّتِى تَلِيهَا حَتَّى يُنْتَهَى بِهِ إِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ اكْتُبُوا كِتَابَ عَبْدِى فِى عِلِّيِّينَ وَأَعِيدُوهُ إِلَى الأَرْضِ فَإِنِّى مِنْهَا خَلَقْتُهُمْ وَفِيهَا أُعِيدُهُمْ وَمِنْهَا أُخْرِجُهُمْ تَارَةً أُخْرَى فَتُعَادُ رُوحُهُ فِى جَسَدِهِ فَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولاَنَ لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ رَبِّىَ اللَّهُ. فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا دِينُكَ فَيَقُولُ دِينِىَ الإِسْلاَمُ. فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِى بُعِثَ فِيكُمْ فَيَقُولُ هُوَ رَسُولُ اللَّهِ . فَيَقُولاَنِ لَهُ وَمَا عِلْمُكَ فَيَقُولُ قَرَأْتُ كِتَابَ اللَّهِ فَآمَنْتُ بِهِ وَصَدَّقْتُ . فَيُنَادِى مُنَادٍ فِى السَّمَاءِ أَنْ صَدَقَ عَبْدِى فَأَفْرِشُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَافْتَحُوا لَهُ بَاباً إِلَى الْجَنَّةِ – قَالَ – فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِى قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ – قَالَ – وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِالَّذِى يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِى كُنْتَ تُوعَدُ فَيَقُولُ لَهُ مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِىءُ بِالْخَيْرِ فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ. فَيَقُولُ رَبِّ أَقِمِ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِى وَمَالِى.
Setibanya di langit dunia, maka para malaikat pembawa ruh orang mukmin akan memintakan izin untuknya agar dibukakan pintu langit. Setelah pintu langit dibukakan, maka serta merta para pemuka Malaikat yang menghuni langit dunia akan mengiringi ruh orang mukmin itu menuju ke langit selanjutnya. Demikianlah seterusnya hingga ruhnya tiba di langit ke tujuh. Setibanya ruh orang mukmin itu di langit ke tujuh, Allah Azza wa Jalla akan berfirman kepada para Malaikat: Tuliskanlah catatan amal hamba-Ku di tempat yang tinggi nan mulia. Selanjutnya segera kembalikanlah ruhnya ke bumi, karena darinyalah Aku ciptakan mereka, dan kepadanya Aku kembalikan mereka dan darinya pula Aku bangkitkan mereka. Maka ruh orang mukmin itupun dikembalikan ke jasadnya.
Setelah ruh kembali ke jasad, datanglah dua malaikat , yang akan mendudukkan orang mukmin itu. Dan setelah ia duduk, keduanya bertanya:
Siapakah Tuhanmu?  Maka orang mukminpun menjawab:  Tuhanku adalah Allah.
Keduanya kembali bertanya : Apakah agamamu? Orang mukmin itupun menjawab: Agamaku adalah Islam.
Keduanya kembali bertanya : Siapakah sebenarnya orang yang telah dibangkitkan ditengah-tengah umatmu ? Orang mukmin itupun kembali menjawab: Dia adalah utusan Allah.
Keduanya kembali bertanya : Darimana engkau mengetahui jawabanmu itu? Orang mukmin itupun menjawab: Aku telah mempelajari Kitabullah, selanjutnya aku beriman dan mempercayainya.
Setelah orang mukmin itu menjawab seluruh pertanyaan kedua malaikat itu, terdengar seruan dari langit: ” Hamba-Ku telah menjawab dengar benar, maka hamparkanlah untuknya kasur dari surga, berilah ia pakaian dari surga, dan bukakanlah untuknya pintu menuju ke surga.” Sehingga orang mukmin itupun dapat merasakan hawa sejuk dan harumnya surga. Kuburannya diluaskan sejauh pandangan matanya. Selanjutnya akan datang seorang lelaki rupawan, berpakaian bagus, dan harum baunya yang berkata kepadanya: Bergembiralah dengan sesuatu yang pasti menjadikanmu senang, ini adalah hari yang sebelumnya telah dijanjikan kepadamu.
Menyaksikan lelaki rupawan itu, orang mukmin itupun segera bertanya kepadanya: Siapakah engkau, wajahmu menunjukkan engkau membawa kebaikan?
Lelaki rupawan itupun menjawab: Aku adalah amal sholehmu.
Mengetahui bahwa amal sholehnya telah diterima Allah: Orang mukmin itupun segera berdoa: “Wahai Tuhanku, segera bangkitkanlah hari Qiyamat, agar aku segera dapat berkumpul kembali dengan keluarga dan harta kekayaanku.”
Saudaraku, tentu anda bercita-cita untuk menjadi orang tersebut. Anda dapat menjawab pertanyaan kedua malaikat di alam kubur, sehingga mendapatkan kenikmatan kubur.
Akan tetapi andapun pasti menyadari siapakah sebenarnya jati diri anda? Benarkah anda adalah orang yang seperti disebutkan pada kisah di atas?
Coba sekali lagi anda membaca tanya jawab antara kedua malaikat dengan ruh di atas. Coba renungkan dengan baik tanya-jawab kedua malaikat dengan orang mukmin di atas: Darimana engkau mengetahui jawabanmu itu? Orang mukmin itupun menjawab: Aku telah mempelajari Kitabullah, selanjutnya aku beriman dan mempercayainya.
Benarkah anda telah mengenal Allah, agama islam dan nabi Muhammad r karena anda telah mempelajari Kitabullah? Ataukah anda mengenal ketiganya hanya karena terlahir di masyarakat islam, sedangkan anda tidak bisa membaca Al Qur’an apalagi mengkaji makna dan kandungannya?
Ada baiknya bila saudaraku kembali berpikir! Darimanakah saya mengenal Allah, agama islam dan nabi Muhammad r? Benarkah saya telah mengenal ketiganya karena telah mempelajari Al Qur’an dan kemudian mengimani dan mengamalkan kandungannya?
Jangan-jangan selama ini saudara mengenal ketiganya hanya karena membeo apa kata orang lain! Anda mendengar orang berkata sesuatu tentang ketiganya, lalu andapun menirunya. Bila ini yang terjadi pada diri anda, maka simaklah apa yang akan anda alami di alam kubur:
حَتَّى يُنْتَهَى بِهِ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيُسْتَفْتَحُ لَهُ فَلاَ يُفْتَحُ لَهُ ». ثُمَّ قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم ]لاَ تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاء وَلاَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ[  فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: اكْتُبُوا كِتَابَهُ فِى سِجِّينٍ فِى الأَرْضِ السُّفْلَى فَتُطْرَحُ رُوحُهُ طَرْحاً. ثُمَّ قَرَأَ ]وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِى بِهِ الرِّيحُ فِى مَكَانٍ سَحِيقٍ[ « فَتُعَادُ رُوحُهُ فِى جَسَدِهِ وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولاَنِ لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا دِينُكَ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِى بُعِثَ فِيكُمْ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى.
وفي رواية: لاَ أَدْرِى، كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ . فَيُقَالُ لاَ دَرَيْتَ وَلاَ تَلَيْتَ . وَيُضْرَبُ بِمَطَارِقَ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً ، فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ ، غَيْرَ الثَّقَلَيْن)، فَيُنَادِى مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ كَذَبَ فَافْرِشُوا لَهُ مِنَ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَاباً إِلَى النَّارِ فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلاَعُهُ. وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِالَّذِى يَسُوءُكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِى كُنْتَ تُوعَدُ. فَيَقُولُ مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِىءُ بِالشَّرِّ فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ فَيَقُولُ رَبِّ لاَ تُقِمِ السَّاعَةَ ).
“Sesampainya di langit dunia, para malaikat pembawa ruh orang jahat itu meminta izin agar pintu langit dibukakan untuknya, akan tetapi pintu langit tidak dibukakan untuknya. Lalu Nabi r membaca firman Allah:
]لاَ تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاء وَلاَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ[
“Tidak akan dibukakan bagi mereka (orang-orang kafir) pintu-pintu langit, dan mereka tidak akan masuk surga, hingga ada unta masuk ke dalam lubang jarum .” (QS. Al-A’raf: 40).
Saat itu Allah Azza wa Jalla berfirman: “Tuliskanlah catatan amal di Sijjin di bumi paling bawah.” Kemudian ruh itu dicampakkan ke bumi dengan keras”. Selanjutnya nabi rkembali membaca firman Allah Ta’ala :
]وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِى بِهِ الرِّيحُ فِى مَكَانٍ سَحِيقٍ[
“Barangsiapa mempersekutukan Allah (dengan sesuatu), maka seolah-olah ia terjatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.”  Al Haj 31
Kemudian ruh orang jahat itu dikembalikan ke jasadnya. Setelah ruhnya kembali ke jasadnya, datanglah dua malaikat yang mendudukannya. Setelah ia duduk kedua malaikat itu bertanya kepadanya:
Siapakah Tuhanmu? Orang jahat itu kebingungan menjawabnya dan berkata : Hah, hah, aku tidak tahu.
Kedua malaikat itu kembali bertanya: Apakah agamamu? Orang jahat itu kembali kebingungan menjawabnya dan berkata: Hah, hah, aku tidak tahu.
Kedua malaikat itupun kembali bertanya: Siapakah sebenarnya orang yang telah dibangkitkan ditengah-tengah umatmu? Kembali orang jahat itu kebingungan menjawabnya, dan lagi-lagi ia berkata: Hah, hah, aku tidak tahu.
Dan pada sebagian riwayat orang jahat itu berkata: Aku tidak tahu, dahulu aku hanya membeo dengan apa yang dikatakan orang lain.
وفي رواية: لاَ أَدْرِى، كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ . فَيُقَالُ لاَ دَرَيْتَ وَلاَ تَلَيْتَ . وَيُضْرَبُ بِمَطَارِقَ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً ، فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ ، غَيْرَ الثَّقَلَيْنِ
Mendengar jawaban orang jahat itu, kedua malaikat tersebut menghardiknya dengan berkata: Engkau tidak tahu, dan tidak pula pernah membaca (belajar)? Selanjutnya ia dipukul dengan palu dari besi dengan sangat keras, sehingga iapun menjerit kesakitan. Begitu keras jeritannya, sampai-sampai dapat didengar oleh seluruh makhluk disekitarnya selain jin dan manusia.
Selanjutnya, terdengarlah seruan dari langit: “Sungguh Hamba-Ku telah berdusta! Hamparkan untuknya kasur dari api neraka, bukakan untuknya pintu ke neraka. Maka iapun merasakan hawa panas dan bau busuk neraka. Bukan hanya itu, kuburannyapun disempitkan hingga tulang rusuknya tercerai-berai.
Setelah kuburannya menyempit, datanglah seorang lelaki yang buruk raut wajahnya, buruk pakaiannya, dan busuk bau badannya, seraya berkata: Selamat menikmati sesuatu yang menyedihkanmu, inilah hari yang telah dijanjikan kepadamu. Orang jahat itu bertanya: Gerangan, siapakah engkau? Wajahmu menandakan engkau membawa kesialan!” Lelaki itupun menjawab: Aku adalah amal kejahatanmu. Karena menyesali perbuatannya, orang jahat itupun menyeru: Wahai Tuhanku, janganlah Engkau bangkitkan hari kiamat.
Kisah ini saya sarikan dari gabungan riwayat imam Bukhari dan Ahmad.
Saudaraku! Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengisahkan bahwa penduduk Syam bila hewan ternak mereka ditimpa sakit perut , segera mereka membawanya ke pekuburan orang-orang yahudi, atau nasrani atau, Majusi, atau orang-orang munafik para pengikut aliran Ismailiyah atau kebatinan. Yang demikian itu dikarenakan para penghuni kuburan itu disiksa, sehingga mereka menjerit-jerit kesakitan:
(إِنَّهُمْ يُعَذَّبُونَ عَذَابًا تَسْمَعُهُ الْبَهَائِمُ كُلُّهَا) متفق عليه
“Sesungguhnya penghuni kuburan (yang kafir atau jahat-pen) disiksa, dan siksanya itu dapat didengar oleh seluruh binatang ternak.”  Muttafaqun ‘alah.
Karena mendengar siksa penghuni kuburan itulah, hewan penduduk Syam menjadi ketakutan, dan akhirnya badannyapun menjadi panas, dan penyakit perutnyapun sirna. (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah 4/287)
Demikianlah kehidupan penduduk kubur wahai saudaraku! Karena begitu mengerikannya, sampai-sampai pada suatu hari Nabi r bersabda kepada para sahabatnya:
(فَلَوْلاَ أَنْ لاَ تَدَافَنُوا لَدَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُسْمِعَكُمْ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ الَّذِى أَسْمَعُ مِنْهُ) رواه مسلم
“Andailah kalo bukan karena kawatir kalian akan enggan menguburkan saudara kalian yang meninggal dunia, niscaya aku akan memohon kepada Allah agar ia memperdengarkan kepada kalian sebagian dari suara siksa alam kubur sebagaimana yang aku dengar.”  Riwayat Muslim.
Saudaraku, coba kembali anda mencermati jawaban orang jahat di atas terhadap pertanyan malaikat: Aku tidak tahu, dahulu aku hanya membeo dengan apa yang dikatakan orang lain.
Saudaraku! Karena dasar apakah anda beriman kepada Allah, beragama Islam dan mengamalkan ajaran Nabi Muhammad? Apakah saudara melakukan itu semua berdasarkan ilmu yang saudara peroleh dari mempelajari Al Qur’an, ataukah hanya sekedar ikut-ikutan dengan ucapan orang tua dan masyarakat sekitar? Hanya anda yang mengetahui jawabannya.
Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita semua dan juga karib kerabat kita termasuk dari orang-orang yang menjawab pertanyaan malaikat di alam kubur sebagaimana yang diucapkan oleh orang pertama dan bukan yang diucapkan oleh orang kedua.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ. آمين
“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari azab kubur, dan azab neraka. Sebagaimana aku juga berlindung kepadamu dari godaan kehidupan dunia dan kematian serta dari godaan Al Masih Ad Dajjal.” Amiin

Ust. Dr Muhammad Arifin Badri
arifinbadri.com

Dukun, Kenapa Tidak?

Dukun

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Amma ba’du

Untuk mewujudkan keinginan, manusia menempuh beraneka ragam cara, sebagian dari mereka ada yang menempuh metode yang dibenarkan agama, dan adapula dari mereka yang rela menempuh metode apapun untuk mewujudkannya.
Diantara metode haram yang tidak jarang ditempuh adalah dengan memohon bantuan kepada makhluk lain, yaitu jin, melalui perantaraan sihir, perdukunan dan tukang ramal. Mereka berkeyakinan bahwa dengan cara ini, keinginannya dapat segera tercapai. Allah Ta’ala berfirman:
) وَيَوْمَ يِحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُم مِّنَ الإِنسِ وَقَالَ أَوْلِيَآؤُهُم مِّنَ الإِنسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِيَ أَجَّلْتَ لَنَا (
“Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpun mereka semua, (dan Allah berfirman): “Hai golongan jin (syetan) sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia”, lalu berkatalah: kawan-kawan mereka dari golongan manusia: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebagian dari kami telah mendapatkan kesenangan dari sebagian yang lain, dan kami telah sampai pada hari yang telah Engkau tentukan bagi kami.” (Al An’am 128).
Syeikh Abdurrahman As Sa’dy berkata: “Sebagian dari jin dan manusia saling memanfaatkan seba- gian lainnya. Jin mendapatkan manfaat berupa ketaatan, penyem- bahan, pengagungan dan permohonan pertolongan dari manusia kepadanya. Sedangkan manusia mendapatkan manfaat berupa terwujudnya sebagian dari keinginan dan kepentingan dunianya atas bantuan jin.” (Tafsir As Sa’dy 273).
Pada ayat lain Allah berfirman:
)وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا (
“Dan bahwasanya ada beberapa laki-laki diantara manusia yang meminta perlindungan kepada bebe rapa laki-laki diantara jin, maka jin-jin itu menambah mereka rasa takut “. (Al Jin 6)
Ulama’ ahli tafsir menyatakan: Dahulu sebagian manusia bila hendak melintas di suatu lembah atau hamparan padang pasir atau yang serupa, mereka berkata: kami berlindung kepada ketua jin penunggu lembah itu dari kejahatan anak buahnya. Tatkala bangsa jin menda patkan perilaku manusia yang demi kian itu, mereka menjadi semakin sombong dan semena-mena. Seba liknya manusia semakin ketakutan kepada mereka. (Tafsir Ibnu Katsir 4/428).
Demikianlah fenomena hubu ngan sebagian manusia dengan syetan melalui perdukunan, tukang ramal dan sihir, yaitu hubungan saling mengun- tungkan. Jin merasa diuntungkan dengan penyembahan, pengagungan dan sesajian manusia untuk mereka. Dan sebaliknya manusia merasa diun- tungkan dengan terwujudnya sebagian dari keinginannya atas bantuan syetan. Dari ayat di atas, jelaslah bahwa tidak mungkin manusia memohon bantuan kepada syetan melainkan setelah ia memberikan imbalannya, yaitu berupa tumbal atau pemujaan kepada mereka.
Bila demikian adanya, mungkin anda akan bertanya: Apakah manusia benar-benar diuntungkan dari hubu-ngan timbal balik ini?
Dari pengkajian terhadap berbagai dalil dari Al Qur’an dan Hadits, serta fenomena yang terjadi di masyarakat, maka kita dapatkan bahwa manusia adalah pihak yang paling merugi dari hubungan ini. Berikut beberapa kerugian yang akan ditanggung oleh manusia dari interaksi dengan jin melalui sihir, perdukunan dan ramalan:
  1. Keimanan manusia akan runtuh, hal ini karena jin atau syetan tidaklah akan melayani manusia, melainkan bila manusia telah menyajikan sesajian, atau tumbal berupa sembelihan, atau berbuat kekufuran atau dengan menghi nakan syari’at agamanya, merubah ayat Al Qur’an dll. Allah Ta’ala telah menceritakan hal ini pada firman-Nya:
)وَاتَّبَعُواْ مَا تَتْلُواْ الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَـكِنَّ الشَّيْاطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ (
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syetan-syetan pada masa kerajaan Sulaiman, padahal Sulaiman itu tidak kafir, hanya syetan-syetanlah yang kafir (mengerjakan sihir); mereka mengajarkan sihir kepada manu sia.” (Al Baqarah 102)Dan Rasulullah r juga menegaskan:
مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ r. رواه أحمد وابن ماجة
“Barang siapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia mempercayai perkataan mereka, maka ia telah kafir terhadap agama yang diturunkan kepada Muhammad r.” (riwayat Ahmad dan Ibnu Majah). Ini adalah balasan orang yang percaya kepada dukun atau tukang ramal.
  1. Ibadah sholat manusia tidak diterima oleh Allah. Rasulullah r bersabda:
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً. رواه مسلم
“Barang siapa yang mendatangi peramal, lalu ia bertanya kepa danya tentang suatu hal,, niscaya tidak akan diterima ibadah sholatnya selama empat puluh hari.” (riwayat Muslim) Ini adalah balasan orang yang bertanya kepada dukun atau tukang ramal, sedangkan ia tidak memperca yainya.
  1. Manusia menjadi semakin lemah, dirundung ketakutan kepada jin dan syetan, hal ini sebagaimana ditegaskan pada ayat 6 surat Al Jin di atas.
  2. Sihir adalah usaha yang diharamkan lagi sia-sia, yang demikian ini dikarenakan rizqi dan segala kejadian di dunia ini telah ditentukan oleh Allah Ta’ala, sehingga sihir tidak mungkin dapat merubah ketentuan takdir Allah. Allah Ta’ala berfirman:
) قَالَ مُوسَى أَتقُولُونَ لِلْحَقِّ لَمَّا جَاءكُمْ أَسِحْرٌ هَـذَا وَلاَ يُفْلِحُ السَّاحِرُونَ (
“Musa berkata: Apakah kamu mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepadamu: sihirkah ini?Padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemena ngan.” (Yunus 77).
     Imam As Syaukani berkata: “Tukang-tukang sihir itu tidak akan berhasil mendapatkan keingi- nannya, tidak juga mendapatkan kebaikan, dan juga tidak dapat terhindar dari petaka.” (Fathul Qadir 3/403). Pada ayat lain Allah berfirman:
)وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ(
“Dan mereka mempelajari sesuatu yang merugikan mereka dan tidak menguntungkannya” (Al Baqarah 102)
Rasulullah r bersabda:
لا تستبطئوا الرزق ، فإنه لن يموت العبد
حتى يبلغه آخر رزق هو له، فأجملوا في الطلب: أخذ الحلال، وترك الحرام.
“Janganlah kamu merasa bahwa rizqimu telat datangnya, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga telah datang kepadanya rizqi terakhir (yang telah ditentukan) untuknya, maka tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizqi, yaitu dengan mengambil yang halal dan mening galkan yang haram.” Riwayat Abdurrazzaq, Ibnu Hibban, dan Al Hakim.
Ini adalah sebagian dari kerugian yang pasti diderita oleh manusia bila ia berinteraksi dengan jin melalui sihir, perdukunan dan rama- lan.
Bila demikian adanya, maka menjadi jelas mengapa Allah berfir man tentang orang yang mempelajari sihir sebagai berikut:
) وَلَقَدْ عَلِمُواْ لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْاْ بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ (
“Dan mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang mempelajari sihir itu tiada baginya keuntungan di akhirat. Dan sangat buruk apa (sihir) yang dengannya mereka mengga- daikan dirinya, jikalau mereka mengetahui.” (Al Baqarah 102). Sebagaimana jelas pulalah, mengapa sihir, perdukunan dan ramalan diharamkan.
Saudaraku seiman dan seakidah! relakah anda menanggung segala akibat dan dosa sihir di atas, hanya demi mencari sesuatu yang belum tentu berhasil anda peroleh?
Saudaraku! Sebagai penggan- tinya, kobarkanlah iman anda, dan gantungkan harapan anda kepada Allah, Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji, niscaya anda akan menemu kan jawaban-Nya:
) أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاء الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَّعَ اللَّهِ قَلِيلاً مَّا تَذَكَّرُونَ (
“Atau siapakah yang memperke- nankan do’a orang yang dalam kesuli tan, apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menyirnakan kesusa han dan yang menjadikanmu sebagai pemimpin di bumi? Apakah di sisi Allah ada tuhan lain? Sangat sedikit lah engkau mengingat-Nya.” (Yunus 62)
Rasulullah rbersabda:
يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي.
“Do’a salah seorang darimu pasti dikabulkan, asalkan ia tidak terburu-buru; ia berkata: Aku telah berdo’a, akan tetapi belum juga dikabulkan”, (Muttafa\qun’alaih).
Pada akhirnya, semoga melalui uraian singkat ini, telah jelas bagi kita jalan kebenaran dari jalan kesesatan, sehingga kita terhindar dari perangkap syetan terkutuk. Wallahu a’alam bis showab.

Ust. Dr Muhammad Arifin Badri
arifinbadri.com

Turki Umumkan Libur Shalat Jumat bagi Seluruh Pegawai

turki

Turki Umumkan Libur Shalat Jumat bagi Seluruh Pegawai

Perdana menteri Turki telah menyebarkan surat edaran yang berisi bahwa waktu shalat Jum’at adalah waktu berhenti bekerja bagi pegawai pemerintah maupun non pemerintah, demikialn lansir Miliyyet dikutip oleh Turkey PostSelasa (06/01/2016).
Sebagaimana tersebut dalam surat edaran tersebut bahwa seluruh pekerjaan berhenti saat shalat Jumat dilaksanakan dan mulai kembali setelah pelaksanaannya. Dan pihak pemerintah akan menentukan waktunya yang disesuaikan dengan perubahan waktu shalat dan perbedaannya di masing-masing propinsi.*
Sumber : Hidayatullah.com

Hanya Memberi Sisa

Hanya Memberi Sisa



Hanya Memberi Sisa

Mengapa kita sering habis habisan mengerahkan tenaga, pikiran,waktu, biaya, hati untuk mencari cinta manusia.
Makhluk tak berdaya, yang tak bisa menguasai hatinya sendiri dan pasti akan tiada.
Atau untuk mengejar duniawi yang pasti kita tinggalkan.
Tapi kita tidak habis-habisan memburu cinta Alloh.
Penguasa semesta alam, Yang nyata-nyata sudah menciptakan, menghidupkan, menjamin, mengurus diri kita setiap saat walau DIA menyaksikan kita lupa, lalai dan bahkan mengkhianatiNya.
Mengapa kepada DIA hanya memberi sisa?

Sholat hanya sisa waktu kesibukan,
Zikir hanya sisa ngobrol,
Menyebut nama-Nya hanya sisa waktu dari menyebut-menyebut harta / manusia,
Baca alquran hanya sisa waktu dari membaca koran/sms/bbm, internet.
Sedekah hanya sisa dari belanja/jajan
Memikirkan akherat hanya sisa dari memikirkan duniawi
Hati untuk-Nya hanya sisa dari hati yang dipenuhi cinta kepada manusia/duniawi.
Akankah hanya sisa sisa untuk Rabb yang amat Mengasihimu..
Manaa bukti cintamu ??…
Hanya sisa-sisa itukah??…
Bukti cintamu.. kepada Penciptamu ??

اِعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ وَّزِيۡنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٌ فِى الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَوۡلَادِ‌ؕ كَمَثَلِ غَيۡثٍ اَعۡجَبَ الۡكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيۡجُ فَتَرٰٮهُ مُصۡفَرًّا ثُمَّ يَكُوۡنُ حُطٰمًا‌ؕ وَفِى الۡاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيۡدٌ ۙ وَّمَغۡفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضۡوَانٌ‌ؕ وَمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الۡغُرُوۡرِ‏

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. [Al Hadid: 20]
Ditulis oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.

Keajaiban Doa


Keajaiban Do'a

 Penceramah : Mohammad Syaifandi
Sumber-sumber, Referensi: